Ketika suatu peralatan, misalnya
power transformer, setelah mengalami gangguan atau trip… bagaimana meyakinkan
bahwa transformer tersebut akan aman digunakan kembali?? Atau ketika
transformer direlokasi/ dipindahkan ke tempat lain, bagaimana meyakinkan bahwa
tidak ada perubahan struktur komponen transformer setelah dipindahkan (yang
mana mungkin sering terjadi benturan terhadap body transformer ketika proses
pemindahannya)?? Kita tidak tahu apa yang terjadi di dalam transformer
tersebut, perubahan apa saja yang terjadi disana, semacam black box yang kita
dapat lihat atau ukur nilai input, outputnya tetapi kita tidak tahu kondisi di
dalamnya…
Salah satu metode terbaik untuk
meyakinkan bahwa transformer tersebut akan aman digunakan adalah dengan
melakukan suatu pengujian yang disebut Sweep Frequency Response Analysis (SFRA). SFRA
merupakan suatu metode pengujian non destructive untuk mengevaluasi mechanical integrity (ada tidaknya perubahan
struktur mekanik peralatan) pada transformer. SFRA mengukur frequency response
dari elemen pasif (RLC) transformer dengan cara menginjeksikan sinyal tegangan
rendah (misal 10 Vpp untuk peralatan Doble) dalam rentang frekuensi
yang bervariasi hingga 2 MHz pada salah satu terminal belitan transformer dan
mengukur sinyal responnya pada terminal yang lain.
Seperti kita ketahui, susunan
inti dan belitan dalam power transformer dapat dimodelkan sebagai rangkaian
listrik kompleks yang terdiri dari resistance, self-inductances, ground
capacitances, coupling capacitances dan series capacitances. Konsekuensinya
respon frekuensi dari suatu rangkaian tersebut akan menghasilkan suatu transfer
function yang bersifat unik dan dapat dianggap sebagai fingerprint dari suatu
transformer yang akan berbeda antara satu dengan yang lain. Fingerprint
tersebut berhubungan erat dengan mechanical geometry dari suatu transformer.
Sedikit perubahan geometri antar elemen yang ada di dalam transformer akan
menyebabkan perubahan dalam respon frekuensinya. Perbedaaan antara FRA
fingerprint dan hasil pengukuran aktual akan mengindikasikan adanya perubahan
struktur, posisi atau sifat kelistrikan pada komponen internal. Failure mode
yang berbeda akan memberikan perbedaan pada rentang frekuensi tertentu dan
biasanya akan berbeda satu sama lain.
Prinsip pengukuran SFRA
menggunakan metode perbandingan, artinya hasil pengukuran aktual akan
dibandingkan dengan data referensi atau baseline. Tiga metode yang biasanya
digunakan dalam melakukan analisis pengukuran SFRA yaitu:
- Time-based (hasil FRA saat ini dibandingkan dengan hasil sebelumnya untuk peralatan yang sama)
- Type-based (FRA dari sebuah transformer dibandingkan dengan FRA transformer lain dengan desain yang sama)
- Phase comparison (hasil FRA dari salah satu fasa dibandingkan dengan hasil dari fasa yang lain untuk transformer yang sama)
Cara
paling sederhana untuk melakukan analisa SFRA adalah dengan menggunakan metode Cross-Correlation
Coefficients (CCF). CCF merupakan suatu algoritma yang membandingkan
grafik dalam frekuensi tertentu. Output dari CCF adalah suatu nilai, sebut saja
koefisien antara -1.0 dan 1.0 dimana 1.0 menunjukkan grafik yang sama persis,
0.0 menunjukkan tidak adanya kesamaan, dan -1.0 menunjukkan grafik yang bekebalikan.
Dalam menggunakan CCF untuk
melakukan analisa SRFA, kita harus memahami terlebih dahulu pembagian rentang
frekuensi (frequency sub-band) yang menunjukkan indikasi dari bagian-bagian
transformer yang dianalisis. Dengan melakukan evaluasi CCF pada rentang
frekuensi tersebut maka akan dapat menunjukkan apakah bagian-bagian individu
dari ransformer mengalami masalah atau tidak.
Referensi:
- A. Kraetge, M. Kruger, J. L. Velasquez & H. Viljoen, A. Dierks. Aspects of the Practical Application of Sweep Frequency Response Analysis (SFRA) on Power Transformers. 6th Southern Africa Regional Cigre Conference. 2009.
- G. Matthew Kennedy and Tony McGrail. Using Cross-Correlation Coefficients to Analyze Transformer Sweep Frequency Response Analysis (SFRA) Traces. 74th Annual International Doble Client Conference. 2007.
- Doble, SFRA Presentation.
wah bagus sekali sharingnya mas..
BalasHapusmas kerja di IP ya?
kebetulan lagi training pengujian sfra pada trafo,, artikelna ini lumayan membantu mas, tks. dari kemaren saya masih bingung region itu menunjukan apa. akhirnya nemu juga, hiihihi
BalasHapusuntuk metode CCF, itu yang di korelasikan, magnitude atau degress nya, trims, saya pakai SFRA merk megger type frax-04 dan Merk Doble type M3000
BalasHapusminta info dong gan yang bisa kalibrasi SFRA hubungi saya 08193206961
BalasHapus